Baru-baru ini viral sebuah video dari Youtuber Indonesia, yang berisi prank terhadap ojek online (ojol).

Dalam video yang telah dihapus tersebut, Youtuber sengaja melakukan prank dengan memesan makanan dalam jumlah banyak dengan total ratusan hingga jutaan rupiah.

Begitu makanan sampai di rumah, Youtuber tersebut mengaku hanya memesan satu makanan dan uangnya tidak cukup. Pada akhirnya, setelah ojol merasa kelimpungan dan meminta belas kasihan, Youtuber memberikan uang atau barang berharga.


Youtuber lainnya dari Tanah Air seperti Reza Arap, Jerome Polin, dan Faiz melayangkan kritikan terhadap konten tersebut. Para content creator juga ikut bersuara tentang konten yang tidak manusiawi tersebut.

Mengapa Youtuber bisa membuat konten seperti itu? Psikolog Sosial Hening Widyastuti mengatakan konten tersebut dibuat berdasarkan fenomena sosial di jagat maya.

“Awalnya mereka lihat fenomena tersebut dari public figure yang membuat konten prank di Youtube dengan berbagai macam topik. Misal, public figure menyamar menjadi orang miskin atau gelandangan,” tutur Hening kepada Kompas.com, Senin (2/12/2019).

Konten-konten seperti itu, lanjut Hening, tidak dipungkiri sangat menarik dari segi psikologis.


Artis peran Baim Wong usai bikin prank di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (24/11/2019). Dok. Garena

“Konten seperti ini sangat menstimulus emosi dan rasa belas kasihan kita. Pada akhirnya, jutaan pemirsa melihat konten tersebut. Kemudian orang sadar akan jumlah rupiah yang mengalir ke kantong Youtuber tersebut,” papar Hening.

Baca juga: Ulang Tahun ke-25, Atta Halilintar Siap-siap Di-prank Keluarga

Lalu apa yang terjadi kemudian? Hening menjelaskan bahwa hal tersebut memunculkan ide di kalangan masyarakat luas.

“Mereka mulai berpikir, oh ternyata mudah sekali mencetak uang dengan membuat prank sederhana seperti itu,” tuturnya.

SUMBER : KOMPAS .COM